MANUSIA DAN BUDAYA  
 Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme  hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh  lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal  dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi),  horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan. Tatkala  seoang bayi lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi,  dan oleh kaena itu ia menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang  dan kehilangan itu tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar bahwa  setiap manusia dianugerahi kepekaan (sense) untuk membedakan (sense of  discrimination) dan keinginan untuk hidup. Untuk dapat hidup, ia  membutuhkan sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan itu bersumber dari  lingkungan.
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa  dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang  paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan  melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan  sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh  Yang Maha Kuasa.
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan  dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah  sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem  ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam  kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan  juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan  bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat  erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah  merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap  kebudayaan yaitu sebagai
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan.
Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa  disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit  perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya.  Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena  perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan,  pandangan politik dan gender,
Ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat ketika berhadapan dengan  imigran dan kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan asli. Cara yang  dipilih masyarakat tergantung pada seberapa besar perbedaan kebudayaan  induk dengan kebudayaan minoritas, seberapa banyak imigran yang datang,  watak dari penduduk asli, keefektifan dan keintensifan komunikasi antar  budaya, dan tipe pemerintahan yang berkuasa.
• Monokulturalisme: Pemerintah mengusahakan terjadinya asimilaSi  kebudayaan sehingga masyarakat yang berbeda kebudayaan menjadi satu dan  saling bekerja sama.
• Leitkultur (kebudayaan inti): Sebuah model yang dikembangkan oleh  Bassam Tibi di Jerman. Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat  menjaga dan mengembangkan kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan  dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat asli.
• Melting Pot: Kebudayaan imigran/asing berbaur dan bergabung dengan kebudayaan asli tanpa campur tangan pemerintah.
• Multikulturalisme: Sebuah kebijakan yang mengharuskan imigran dan  kelompok minoritas untuk menjaga kebudayaan mereka masing-masing dan  berinteraksi secara damai dengan kebudayaan induk.
KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang  memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang  (menurutSoerjanto Poespowardojo 1993).Menurut The American Herritage  Dictionary mengartikan kebudayaan adalah sebagai suatu keseluruhan dari  pola perilaku yang dikirimkan melalui kehidupan sosial, seniagama,  kelembagaan, dan semua hasil kerja dan pemikiran manusia dari suatu  kelompok manusia.Menurut Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan  sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan  masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajar.
Budaya yang terdapat di dunia beraneka ragam.Bermacam-macam budaya  dikarenakan perbedaan peradaban daerah itu masing-masing,selain itu juga  karena letak geografis daerah tersebut.Manusia mendiami wilayah yang  berbeda,ada yang di wilayah Barat,Timur Tengah,dan Timur.Berada di  lingkungan yang berbeda membuat kebiasaan,adat istiadat ,budaya juga  berbeda.perbedaan budaya tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dan  kekurangannya.Misalnya pada bangsa timur,bangsa timur dikenal sebagai  bangsa yang ramah,bangsa yang mempunyai kepribadian baik,dan bangsa yang  bersahabat.Banyak orang dari wilayah lain yang tertarik pada kebudayaan  bangsa timur.
Kepribadian bangsa timur berbeda dengan kepribadian bangsa barat,  dari wilayahnya, lingkungan, gaya hidup, kebudayaan dan kebiasaannya pun  berbeda. menjelaskan tentang kepribadian bangsa timur,sudah jelas kita  semua tau bahwa bangsa timur identik dengan benua Asia. Yang penduduknya  sebagian besar berambut hitam dan berkulit sawo matang, dan sebagian  pula berkulit putih dan bermata sipit.
Bangsa timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah,  mempunyai sifat toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong. Bangsa  barat saat berkunjung ke wilayah negara timur, mereka pasti selalu  berpendapat bahwa orang-orang timur itu baik dan ramah. Bangsa timur  dalam berpakaian pun tergolong sopan. mereka pun sangat melestarikan  budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang di junjung tinggi.
WUJUD DAN UNSUR KEBUDAYAAN 
Kebudayaan atau disingkat “budaya”, menurut Koentjaraningrat  merupakan “keseluruhan  sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan  masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.”
Lalu, dilain pihak Clifford Geertz mengatakan bahwa kebudayaan  merupakan sistem mengenai konsepsi-konsepsi yang diwariskan dalam bentuk  simbolik, yang dengan cara ini manusia dapat berkomunikasi,  melestarikan, dan mengembangkan pengetahuan dan sikapnya terhadap  kehidupan.
Lebih sepesifik lagi, E. B Taylor, dalam bukunya “Primitive Cultures”, mengartikan kebudayaan sebagai keseluruhan  yang kompleks, yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan,  kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, kemampuan yang lain  serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.”
Dari berbagai definisi diatas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa  kebudayaan atau budaya merupakan sebuah sistem, dimana sistem itu  terbentuk dari perilaku, baik itu perilaku badan maupun pikiran. Dan hal  ini berkaitan erat dengan adanya gerak dari masyarakat, dimana  pergerakan yang dinamis dan dalam kurun waktu tertentu akan menghasilkan  sebuah tatanan ataupun sistem tersendiri dalam kumpulan masyarakat.
Wujud Kebudayaan
J. J Honigmann (dalam Koenjtaraningrat, 2000) membedakan adanya tiga ‘gejala kebudayaan’ : yaitu : (1) ideas, (2) activities, dan (3) artifact, dan ini diperjelas oleh Koenjtaraningrat yang mengistilahkannya dengan tiga wujud kebudayaan :
- Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
 - Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
 - Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
 
Mengenai wujud kebudayaan ini, Elly M.Setiadi dkk dalam Buku Ilmu  Sosial dan Budaya Dasar (2007:29-30) memberikan penjelasannya sebagai  berikut :
1. Wujud Ide
Wujud tersebut menunjukann wujud ide dari kebudayaan, sifatnya  abstrak, tak dapat diraba, dipegang ataupun difoto, dan tempatnya ada di  alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan yang bersangkutan itu  hidup.
Budaya ideal mempunyai fungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi  arah kepada tindakan, kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat  sebagai sopan santun. Kebudayaan ideal ini bisa juga disebut adat  istiadat.
2.  Wujud perilaku
Wujud tersebut dinamakan sistem sosial, karena menyangkut tindakan  dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Wujud ini bisa  diobservasi, difoto dan didokumentasikan karena dalam sistem ssosial ini  terdapat aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi dan berhubungan  serta bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat. Bersifat konkret  dalam wujud perilaku dan bahasa.
3. Wujud Artefak
Wujud ini disebut juga kebudayaan fisik, dimana seluruhnya merupakan  hasil fisik. Sifatnya paling konkret dan bisa diraba, dilihat dan  didokumentasikan. Contohnya : candi, bangunan, baju, kain komputer dll.
Unsur Kebudayaan
Mengenai unsur kebudayaan, dalam bukunya pengantar Ilmu Antropologi,  Koenjtaraningrat, mengambil sari dari berbagai kerangka yang disusun  para sarjana Antropologi, mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan  yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia yang kemudian disebut  unsur-unsur kebudayaan universal, antaralain :
- Bahasa
 - Sistem Pengetahuan
 - Organisasi Sosial
 - Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
 - Sistem Mata Pencaharian
 - Sistem Religi
 - Kesenian
 
 ORIENTASI - ORIENTASI NILAI BUDAYA 
Orientasi nilai adalah bersifat komplek tetapi terpola..pada  prinsip..  yang mengutamakan tatanan dan langsung pada tindakan dan pikiran manusia  yang berhubungan dengan solusi dalam memecahkan masalah. 
Ada tiga asumsi:
1. orang dalam semua budaya harus menemukan solusi untuk memecahkan masalah
2. solusi yang tersedia tidak terbatas
3. satu solusi cenderung dipilih anggota budaya tertentu. Semua solusi yang potensial tampak pada setiap budaya.
Orientasi human nature
Human nature adalah menunjuk pada karakter pembawaan sifat manusia. Yang  dipandang  sebagai berpembawaan  baik,  jahat atau campuran dari itu.  Manusia dipandang tidak hanya sebagai baik atau jahat  tetapi juga untuk  merubah dan tidak dapat berubah. Kita harus mengakui bahwa hubungan  manusia sebagai campuran baik dan buruk sedangkan yang tidak sama adalah   sebagai pandangan adalah netral.Ada enam solusi potensial pada masalah  ini yaitu;
1. manusia yang jahat tetapi dapat merubah 
2. manusia itu jahat  tapi tidak dapat dirubah
3. manusia adalah netral yang respek pada baik dan jahat
4. manusia adalah campuran baik dan jahat.
5. manusia itu baik tapi dapat berubah
6. manuysia itu baik dan tidak dapat berubah
Orientasi  nature/alam -person
Ada tiga tipe utama yaitu:
1. menguasai alam: orientasi ini,melihat bahwa semua kekuatan alam dapat mengatasi masalah 
2. harmoni dengan alam : orientasi ini bahwa disini tidak ada perbedaan antara kehidupan manusia , sifat dan supernatural. 
3. Penaklukan terhadap  alam  yang unggul di negara seperti Spanish  Amerika, yaitu kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang dapat  dikerjakan untuk mengontrol alam jika  ada ancaman tidak sesuatupun yang  dapat terlepas dari bahaya.
Orientasi waktu
Merupakan orientasi pada tiga masa yaitu
1. waktu masa lalu adalah unggul dalam budaya dalam penempatan nilai yang tinggi pada tradisi di masa lalu
2. orientasi masa sekarang yaitu dimana orang-orang memberi perhatian  yang relatif kecil pada apa yang dikerjakan pada masa lalu dan pada apa  yang akan terjadi masa depan.
3. orientasi masa depan dimana memiliki nilai tinggi. 
Orientasi aktivitas
Aktivitas manusia dapat dilihat dalam tiga cara yaitu:
1. doing, orientasi ini melibatkan pada tipe aktivitas yang hasilnya tampak  pada eksternal individu yang diukur dengan sesuatu
2. being adalah merupakan lawan yang exterm dari orientasi doing
3. becoming merupakan integrasi keseluruhan pada perkembangan diri.
Orientasi relational
Menurut Kluckhon dan Strodbeck memisahkan tiga cara untuk mengartikan hubungan dengan orang lain yaitu:
1. individualism
orientasi ini ditandai dengan otonomi individu dengan kata lain individu  adalah unik dan sebagai entitas tersendiri. Prioritas tujuan dan  sasaran nya adalah memprioritaskan pada individu daripada  kelompok.Contoh negara yang seperti ini adalah Amerika Serikat
2.orientasi langsung atau lineality
orientasi ini memfokuskan pada kelompok dengan tujuan kelompok adalah  lebih utama. Menurut Kluckhon dan Strodbeck kontinyuitas dari kelompok  adalah melalui waktu. Individu-individu adalah penting hanya untuk  anggota kelompok tersebut.Contohnya beberapanegara aristokrasi di Eropa.
3.collaterality
orientasi ini memfokuskan pada kelompok tetapi bukan perluasan  kelompok  melalui waktu. Agaknya fokus pada perluasan kelompok secara lateral/ ke  samping (anggota kelompok dari individu yang paling dekat dalam waktu  dan tempat). Tujuan dari kelompok ditas kepentingan individu. Pada  kenyataannya orang-orang tidak mempertimbangkannya kecuali vis a vis/  sebagai lawan anggota kelompok. Contoh identifikasi orang jepang dengan  perusahaannya di mana dia bekerja atau universitas di mana dia belajar.   
Penerapan orientasi
Nilai orientasi ini digunakan untuk memahami komunikasi dengan  strangers. Dengan mempertimbangkan dua budaya yang tampaknya mirip  misalnya inggris dan Amerika Serikat. Sementara ada juga yang mirip di  permukaannya saja ternyata berbeda orientasinya. Hal ini dapat  menyebabkan terjadinya misunderstanding antara orang-orang dalam budaya  yang berbeda.
PERUBAHAN KEBUDAYAAN DENGAN KAITANNYA MANUSIA DAN BUDAYA 
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan  masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan  bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh  kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri
Dalam kehidupan sehari hari,karena  perubahan gaya hidup manusia,perubahan zaman dan lain lain maka budaya  pun ikut beradaptasi dengan lingkungan kehidupan yang ada. Perubahan  sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola  budaya dalam suatu masyarakat.
Perubahan sosial budaya merupakan gejala  umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu  terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin  mengadakan perubahan. Menurut saya, kebosanan manusia lah yang  sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. 
Perubahan budaya juga dapat timbul akibat  timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak  dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung  pada ditemukannya sistem pertanian, dan kemudian memancing  inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.
Selain itu,Penetrasi terhadap kebudayaan  juga menjadi faktor yang mempengaruhi perubahan kebudayaan. Yang  dimaksud dengan penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu  kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat terjadi  dengan dua cara,yaitu penetrasi damai dan penetrasi kekerasan
Penetrasi damai (penetration pasifique)  adalah Masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya, masuknya  pengaruh kebudayaan Hindu dan Islam ke IndonesiaPenerimaan kedua macam  kebudayaan tersebut tidak mengakibatkan konflik, tetapi memperkaya  khasanah budaya masyarakat setempat. Pengaruh kedua kebudayaan ini pun  tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat.
Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atau Sintesis.
Akulturasi  adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru  tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya, bentuk bangunan  Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli  Indonesia dan kebudayaan India. Asimilasi adalah bercampurnya dua  kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan Sintesis adalah  bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah  kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.
Penetrasi kekerasan (penetration violante)  adalah Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak.  Contohnya, masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan  disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang  merusak keseimbangan dalam masyarakat. Wujud budaya dunia barat antara  lain adalah budaya dari Belanda yang menjajah selama 350 tahun lamanya.  Budaya warisan Belanda masih melekat di Indonesia antara lain pada  sistem pemerintahan Indonesia dan korupsi.
SUMBER:
0 komentar:
Posting Komentar